Jumat, 31 Juli 2009
Kamis, 30 Juli 2009
B. AGAMA DI
Majalah Hindu RADTIYA edisi Maret 2007 ini menulis laporan utamanya dengan judul “Hindu versus Hindu Bali”. Majalah ini menggambarkan kondisi perpecahan dalam tubuh agama Hindu Bali yang akhirnya berujung pada pemunculan agama baru bernama “Hindu Bali” yang berbeda dengan agama Hindu. Pemimpin Redaksi Majalah ini, Putu Setia, menulis kolom editorial berjudul “Kenapa Saya Tetap Hindu (dan bukan Hindu Bali).”
Agama baru yang bernama Hindu Bali itu kini sudah resmi diayomi oleh Parisada Dharma Hindu Bali (PDHB), yang resmi dikibarkan pada 28 Januari 2007. Secara nasional, agama Hindu bernaung di bawah Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI). Tetapi, sudah sejak tahun 2001, terjadi dualisme dalam kepengurusan PHDI Bali, yaitu PHDI versi Besakih dan PHDI versi Campuan. Perpecahan di kalangan tokoh agama Hindu di Bali ini telah menimbulkan kebingungan dan kemarahan di kalangan umat Hindu sendiri, seperti diutarakan oleh Jero Mangku Oka Swadiana dalam surat pembaca di Majalah ini. Dia menulis: “Dualisme inilah yang membuat kebingungan umat Hindu di Bali yang menandakan kekerdilan cara berpikir tokoh-tokoh agama Hindu yang hanya berani bertengkar secara intern di kalangan umat Hindu sendiri.” ........
A. Tari Kecak Dikenal Sebagai Tarian Monyet |
|
Tarian kecak ini juga terkenal dengan nama Monkey Dance atau Tarian Kera alias monyet, karena suara cak cak kecak cak dianggap sebagai pekikan pasukan kera Rama melawan Bala Alengka. |
| |
| |
| |
C.
Apa yang saat ini dianggap dan dipahami sebagai nilai-nilai Keagamaan Apakah Nilai-Nilai Keagamaan atau Kebudayaan itu? Peradaban kita adalah satu-satunya peradaban di seluruh dunia yang sejak Saya tidak mengatakan bahwa peradaban kita adalah yang tertua. Tidak. Peradaban kita bukanlah peradaban tertua, tetapi satu-satunya peradaban Peradaban ini oleh Pelancong dari Cina disebut Shintu. Adat-istiadat atau kebiasaan-kebiasaan yang kemudian menjelma menjadi Sebelum Sesungguhnya, peradaban kita tidak terbatas oleh batas-batas wilayah Tri berarti Tiga. Hita berarti Kebaikan. Dan Karana berarti Sebab. Tri Dasar dari Tri Hita Karana adalah Hukum Sebab-Akibat atau Hukum Karma, Tri Hita Karana mengajak kita untuk "Berbuat Baik" supaya memperoleh Apa pula tiga kebaikan yang mesti diupayakan oleh setiap manusia? Maka, dengan sendirinya, perbuatan baik Kedua yang mesti diupayakan Maka, ketika kita menyalami orang lain, kepala ditundukkan sedikit dan Kemudian, Ketiga adalah Menjaga Hubungan dengan Alam, dengan Lingkungan, Maka, tidak heran bila kita yang tinggal di kepulauan ini menghormati Sayangnya, saat ini kita sebagai bangsa sudah terlalu banyak terpengaruh Sebagai contoh, Kebudayaan Kaharingan dari Coba bandingkan budaya-budaya yang dinyatakan sesat dan tidak sesuai Bila Kaharingan dianggap sesaat, maka Budaya Bali jelas bisa dianggap |
KELAS IX E
DI SUSUN OLEH :
TATA KUSWAYA
REKSA RAHMAN
RIDWAN M
AAM AMINUDIN
IRFAN
ANDRI
WAYAN
DEDI
ENCEP
SMP NEGERI 1 CIAWI TASIKMALAYA
Kamis, 16 Juli 2009
Archimedes
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.
PENEMUANNYA
Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes.
Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Dan tukang yang membuatnya dihukum mati.
Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit.
Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai phi lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70
Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperiman. Sehingga, ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental
[sunting] Lihat pula
Artikel mengenai biografi tokoh ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |
Rabu, 15 Juli 2009
Padahal seperti yang kita ketahui sangat penting untuk bayi dan balita memiliki masa tidur yang cukup untuk masa pertumbuhan dan pola tingkah laku di masa kecil. Tenangkan selalu diri anda, jauhkan diri dari stress untuk perkembangan si buah hati dan ketenangan batin anda sendiri.
Sumber : koran