PUISI PERSAHABATAN
Tak mengenal ras dan bahasa
Jangan pandang ia dari warna
Papa dan kaya bukan bencana
Susah dan senang lalui cerita
Terdiam kita dalam kesunyian
Merenung ia tak kunjung datang
Menangisi kenangan mati dijalan
Seribu keceriaan tak terlupakan
Jagalah kesucian dari sang hitam
Lebih dan kurang jadi bimbingan
Menutupi fitnah jangan berjalan
Jauhkan beban dari sang kelam
Mengapa kita mengotorinya
padahal suci didepan mata
Mengapa hati mesti dikhianati
Bila sang raja benar mengarahi
SUARAKU BERHARAP
Disini aku masih sendiri
Merenungi hari-hari sepi
Aku tanpamu
Masih tanpamu
Bila esok hari datang lagi
Ku coba untuk hadapi semua ini
Meski tanpamu
Meski tanpamu
Bila aku dapat bintang yang berpijar
Mentari yang tenang bersamaku disini
Ku dapat tertawa menangis merenung
Di tempat ini aku bertahan
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apakah aku s’lalu dihatinya
Aku disini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya
Kalau aku masih tetap disini
Ku lewati semua yang terjadi
Aku menunggumu
Aku menunggu
Sahabat…
Antara Kau dan Kehangatan Itu…Duhai Sahabat!
Seandainya senyum in bertaut selamanya
diraga..dijiwa…dan senantiasa menemani
Kala suka, duka, nyeri yang begitu perih
Akan cinta, kerinduan, bahkan ketika airmata menetes dipipi
Siapakah yang akan mengetahui
Tentang smua yg akan terjadi
Hikmah dari pertemuan….
Arti dari Pelukan…
Kehangatan itu begitu berarti bagiku
pengkhianatan
kau cahaya bagi hidupku
kau terangi ku di malamku
kau pangeran dalam hidupku
tanpa terasa waktu terus berlalu kau begitu indah dalam hidupku kau cerahkan hatiku dengan warna indahnya pelangi seperti malaikat yg tercipta untukku tapi mengapa sekarang kau pergi goreskan luka yg teramat dalam hingga ku mencoba tuk membencimu tuk slamanya kini tak ada dirimu dihatiku untuk slamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar